Kunjungan Sandiaga Uno ke Desa Sumita

Film Dokumenter Desa Sumita

Sejarah Desa

Desa Sumita terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali. Nama “Sumita” diyakini berasal dari kata Sansekerta yang berarti “bijaksana” atau “cerdas”, mencerminkan harapan agar masyarakat desa ini hidup dalam kebijaksanaan dan keharmonisan.

Secara historis, Desa Sumita telah dikenal sebagai salah satu sentra seni dan kerajinan, khususnya dalam bidang ukiran kayu tradisional Bali. Keahlian mengukir ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian penting dalam kehidupan budaya masyarakat. Banyak pengrajin di desa ini yang telah menghasilkan karya-karya ukiran bernilai tinggi, baik untuk keperluan upacara adat maupun kebutuhan estetika dan komersial.

Selain seni ukir, Desa Sumita juga memiliki struktur masyarakat yang masih menjunjung tinggi adat dan budaya Bali, dengan sistem banjar yang aktif dan pura-pura yang menjadi pusat kegiatan spiritual warga.

Dengan berkembangnya teknologi dan pariwisata budaya, Desa Sumita kini mulai melakukan inovasi dalam pelestarian warisan lokal, salah satunya melalui digitalisasi karya seni ukir, agar tetap relevan dan dikenal oleh generasi muda maupun wisatawan mancanegara.

Ukiran stil Bali Desa Sumita adalah warisna tak benda, yang tidak hanya berfungsi sebagai hiasan semata, tetapi juga sebagai perwujudan nilai-nilai spiritual, simbol pelindung, serta ekspresi seni yang mencerminkan identitas budaya. Ukiran ini sering dijumpai pada bangunan suci seperti pura, bale adat, rumah tradisional Bali, hingga digunakan sebagai ornamen dalam karya interior modern.

Lokasi Desa Sumita